Di Tiap Senja Beberapa Tahun Lalu


Di tiap senja sepulang kerja, tenaga di tukar lelah, lelah yang belum tentu mengubah hidup jadi lebih baik. Di ruang lelah yang kecil tubuh berbarik menikmai tiap detiknya. Tiba-tiba ingatan tentangmu kembali muncul.

Dan senyum itu. Benar saja. Itu senyummu, senyum yang membuatku menyesal, tak cuma satu tapi ribuan sesal yang terus membayangi.

Aku terbelenggu ukiran sabit itu, tidak bisa keluar.

Sudah beberapa tahun yang lalu, tak berubah, aku masih mencintaimu hingga saat ini.

- Kamis, 28 Juli 2016

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maafkan Aku Yang Baru Menyadari

Negara Ini Tak Jauh Bedanya Denganmu